15 Alasan Wanita Belum Siap Menikah (Wajib Baca)

Tidak hanya untuk kaum pria saja yang merasakan kekhawatiran dan rasa takut untuk mengakhiri masa lajang bersama dengan sang kekasih, melainkan sebagian besar kaum wanita juga ternyata merasakan hal yang tak jauh berbeda atau malah bahkan sama.

Alasan wanita belum siap menikah juga tentu mereka memiliki jawaban yang berbobot dengan komitmen bersama sang kekasih.

Padahal jika memang kamu sudah mengungkapkan ingin menikah, namun sang lawan jenis masih tetap ngotot menjawab belum siap, yang mana terkadang alasan yang diberikan itu terkesan seperti dibuat-buat.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, menikah itu bukanlah suatu perkara mengenai laku atau tidaknya seseorang. Melainkan, di dalam pernikahan itu sendiri harus membutuhkan suatu bentuk persiapan mental dan juga persiapan secara fisik.

Alasan wanita yang belum siap menikah itu yang paling sering ditemukan karena memang si wanita atau si perempuan masih ingin mengejar impian atau cita-citanya, seperti ingin melanjutkan pendidikannya terlebih dahulu agar nantinya memiliki prospek kerja atau karir yang cukup bagus.

Berikut ini beberapa alasan mengapa wanita belum siap menikah.

Alasan Wanita Belum Siap Menikah

Wanita

1. Kurangnya Kepercayaan dengan Pria

Globalisasi yang terjadi pada era yang saat ini tentu membuat wanita menjadi lebih menghebatkan alias meng-agungkan emansipasi kaumnya sendiri. Hal ini terlihat jelas yang mana akan membuat kaum wanita menjadi lebih terpandang dan menganggap pernikahan tak perlu dilakukan secara terburu-buru.

Walaupun memang konsep emansipasi ini sudah begitu dikenal, namun masih saja marak terjadi kasus kekerasan yang dilakukan oleh pria kepada wanita hanya terkadang karena masalah sepele.

Fakta yang demikian inilah akan membuat wanita menjadi merasa khawatir karena mereka juga mendapati kekerasan di wanita tak sedikit dalam suatu hubungan rumah tangga sekalipun. Sehingga, dengan adanya stigma itu, jelas akan membuat wanita menjadi belum seutuhnya mampu memegang kepercayaan pria termasuk kepada kekasihnya sendiri.

2. Sikap Terlalu Mandiri

Perkembangan atau dampak dari globalisasi itu ternyata mampu membuat wanita tak hanya mengenal emansipasi dari luarnya saja, mereka juga akan dengan mudah untuk mencoba tetap berusaha memperoleh dan mengenyam pendidikan dengan setinggi-tingginya.

Tak hanya itu saja, emansipasi wanita juga tentu akan membuat wanita berusaha untuk memperoleh lapangan pekerjaan yang mapan, sehingga nantinya ia juga tak akan bergantung sepenuhnya dengan pasangan hidupnya kelak.

Di dalam kondisi atau situasi yang seperti ini, kemandirian yang ditunjukkan oleh kaum wanita walaupun memang ia sudah atau belum mempunyai kekasih, jelas akan menjadi suatu kondisi yang mampu membuat dirinya memiliki pandangan jika pernikahan itu belum menjadi salah satu hal yang harus dilakukan saat ini juga.

Sehingga, saat mereka menjadi orang yang mapan, persoalan mengenai kehidupan asmara juga bukan menjadi suatu hal yang utama bagi dirinya sendiri.

3. Khawatir dengan Kegagalan

Saat seorang wanita masih memandang dirinya itu memang belum matang, sehingga membuat dirinya memiliki pandangan jika ia masih belum mampu memenuhi segala bentuk kebutuhan yang nantinya akan harus selalu dihadapi nanti.

Jelaslah ini akan membuat wanita menjadi merasa khawatir akan adanya suatu kegagalan dalam rumah tangganya kelak bersama dengan pasangan hidupnya.

Berbagai macam sikap buruk seperti egois, toleransi, kesabaran yang juga masih minim menjadi sikap dari mereka yang tentu akan membuat sang wanita masih belum juga bisa yakin untuk bisa melanjutkan hubungan asmaranya dengan sang kekasih ke dalam arah yang jauh lebih serius.

4. Merasa Belum Siap Menjadi Istri yang Baik

Hal ini tentu salah satu hal yang paling sering terngiang dalam otak wanita yang mana apabila ditawari untuk menikah, maka otomatis akan berpikir, "apakah aku bisa menjadi sosok istri yang baik bagi suamiku kelak?".

Hal ini tentu sangatlah memiliki resiko karena memang kehidupan berumah tangga itu berbeda dengan kehidupan ketika masih lajang. Hal baru akan muncul setelah mengalami yang namanya pernikahan.

Wanita yang sudah menikah tentu harus memiliki tanggung jawab yang besar, merawat anak hingga bisa menjadi orang yang sukses dan berbagai macam masalah yang lain yang muncul di dalam benak wanita. Bahkan, kebebasan juga terkadang dijadikan sebagai salah satu alasan.

5. Indikasi Lawan Jenis Hanya Atas Dasar Keinginan Saja

Bisa jadi si wanita melihat lawan jenis yang mengajaknya menikah itu hanyalah indikasi suatu keinginan saja untuk bersenang-senang, tak ada suatu bentuk persiapan yang maksimal diberikan.

Hanya berdasar atas rasa keinginan saja inilah yang membuat wanita berpikir jika dirinya tak terlalu ingin cepat menikah. Hal ini sendiri juga berdampak si wanita memiliki pikiran jika suaminya terindikasi nanti tak bisa memberikan tanggung jawab sepenuhnya.

Jika tanggung jawab tak bisa diberikan oleh sang suami, maka di dalam berumah tangga, tak ada lagi kepercayaan dan bukan hal yang mustahil jika hubungan rumah tangganya akan bobrok suatu saat nanti.

6. Ada Indikasi Lawan Jenis Tak Bisa Bersikap Dewasa

Belum sepenuhnya yakin jika pasangan mampu mengerti posisi apabila nantinya sudah menikah. Salah satu contohnya, pasangan masih belum juga memperlihatkan sikap atau sifat dewasanya.

Hal yang seperti ini akan terlihat apabila yang diinginkan menjadi salah satu hal yang penting dan hanya memiliki sifat sebagai satu bentuk kesenangan atau kepuasan batin belaka.

Bahkan, keinginan jauh lebih dipentingkan dibandingkan dengan kebutuhan. Selain itu, di saat menjalani hubungan sebelum menikah, masih belum mampu menunjukkan tanda jika bisa menjadi suami atau istri yang baik.

7. Belum Mampu Menyesuaikan Diri dengan Calon Keluarga yang Baru

Hal ini tentu bisa saja menyangkut akan calon mertua yang memiliki kesan galak, menyebalkan dan berbagai macam sikap negatif yang lainnya.

Akan tetapi, alasan ini tak akan berlaku jika salah satunya sudah memiliki rumah sendiri atau hunian sendiri untuk ditempati. Setidaknya, sudah tinggal terpisah dari orang tua dan bisa hidup secara mandiri.

8. Belum Siap dari Segi Mental

Seorang wanita atau perempuan tentu menginginkan suatu bentuk kepastian atau yang namanya kejelasan dalam suatu hubungan cinta ke depan bersama dengan pasangannya.

Akan tetapi, saat seorang wanita belum siap untuk menjalani suatu bentuk kepastian hubungan ke depan, terutama di saat sang pria mengajak menikah dan menemui orang tua wanita tersebut untuk membicarakan hal yang serius itu.

Hal ini tentu akan menjadi suatu bentuk kekhawatiran tersendiri untuk sang wanita yang mana belum siap dari segi mental. Sang wanita tentu akan memiliki banyak pikiran, "apakah aku sudah benar-benar siap?", "apakah dia memang benar-benar yang terbaik yang selalu aku butuhkan?", dan masih banyak lagi pertanyaan yang lain yang akan mengganjal di pikiran wanita itu.

9. Masih Ingin Berbakti Kepada Orang Tua

Si wanita yang memiliki rasa ingin berbakti kepada orang tua yang mana ingin agar dirinya terlebih dahulu membahagiakan orang tua sebelum membahagiakan dirinya atau malah pasangannya.

Salah satu cara dengan membahagiakan orang tuanya ialah membuat bangga dengan prestasi yang dicapai atau dengan karir istimewa yang dimiliki oleh si wanita tersebut.

Di saat wanita berhasil mendapatkan suatu kesuksesan dalam hidupnya, maka orang tua tentu akan ikut senang dan ikut bangga dengan dirinya yang tak lagi bisa dilukiskan dengan kata-kata.

10. Tidak Siap dalam Berkompromi

Jika memang kamu tak siap untuk bisa berkompromi, maka kemungkinan besar kamu sendiri masih belum siap untuk menikah.

Kamu sendiri tak akan bisa mempunyai rumah tangga yang harmonis apabila masih saling mementingkan egonya masing-masing atau egonya diri sendiri.

Alangkah baiknya untuk mencoba bersikap jauh lebih dewasa, mampu menerima segala bentuk kenyataan di berbagai keadaan/kesempatan karena memang pernikahan itu adalah hal yang sakral dan bukan suatu permainan yang bisa kapan saja diakhiri.

11. Tak Ada Rasa Cinta dengan Pasangan

Di dalam bukunya yang memiliki judul, "The 5 Love Languages", Dr. Gary Chapman menyatakan jika kamu tak mampu merasakan cinta dengan pasangan berarti perasaan tersebut harus dilakukan evaluasi.

Cobalah tanyakan pada diri sendiri atau pada hati, apakah memang kamu benar-benar mencintai dirinya? Apabila memang benar mencintai si dia, pasti kamu bisa merasakan yang namanya suatu getaran yang lebih terhadap pasangan.

Sebelum mencoba untuk yakin lebih jauh, janganlah melakukan perencanaan pernikahan secara lebih awal.

12. Adanya Trauma yang Membekas

Hubungan asmara bersama dengan sang mantan yang tentu meninggalkan kenangan buruk seperti halnya kekerasan yang pernah dialami oleh wanita, tentu akan membuat wanita menjadi semakin merasa terpuruk dan semakin tak yakin untuk menikah.

Bahkan, walaupun menikah dengan bukan mantannya, sang wanita tentu akan berpikir 2 kali, walaupun dengan kekasih barunya sekalipun. Banyaknya kasus perceraian yang terjadi dan ditemukan juga jelas akan membuatnya menjadi lebih memandang jika suatu pernikahan merupakan hal yang menakutkan bagi mereka untuk rumah tangganya kelak.

13. Sosialisasi Tinggi dengan Wanita Single

Lingkungan di dalam kehidupan sosial seorang wanita jelas mempunyai pengaruh atau dampak yang besar dalam mengambil suatu keputusan untuk menikah dengan sang kekasih atau hanya mencari sesegera mungkin pria yang bisa dinikahi.

Mungkin jika kamu berada dalam kondisi atau lingkup keluarga, di mana saudara belum menikah dan hingga saat ini memiliki status single, ditambah dengan seorang ibu yang adalah orang tua kamu yang telah berpisah dengan ayah, jelas akan menjadi suatu kondisi yang membuat kamu menjadi memiliki pandangan jika pernikahan itu bukan menjadi hal yang urgent untuk dilaksanakan.

Tidak hanya itu saja, kamu juga dikelilingi oleh teman atau sahabat yang hingga di saat usia matang ini belum memiliki calon pendamping hidup. Maka bisa disimpulkan dengan jelas dengan kondisi yang seperti itu bisa membuat kamu menjadi lebih nyaman dan bahkan bisa melupakan kehidupan asmara kamu di masa-masa yang akan datang.

14. Rasa Takut dengan Kehidupan yang akan Datang

Banyak rasa takut yang bisa terpikirkan oleh wanita seperti halnya hidup yang menderita, hidup tertekan bahkan suatu hubungan yang tak pelak menyiksa batin.

Yang paling parah ialah saat di tengah jalan mengalami yang namanya ketakutan atau kegagalan. Ini tentu bisa saja dikarenakan oleh faktor lingkungan, teman, atau malah bahkan dari keluarga itu sendiri yang pernah mengalami hal yang sama.

15. Masih Berusaha untuk Mewujudkan Cita-cita

Seseorang pasti memiliki yang namanya cita-cita, dan orang tersebut akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengejar cita-cita tersebut.

Orang baru akan puas setelah cita-citanya tercapai. Sama halnya apabila wanita yang mengejar cita-cita dengan ngotot namun di lain sisi sang pasangan mengajaknya menikah.

Tentu wanita akan memiliki kebingungan apakah dirinya harus mengejar cita-citanya terlebih dahulu, atau malah berhenti karena menikah.

Banyak orang yang mengejar cita-cita dan hal ini sekarang kebanyakan dilakukan oleh wanita untuk memperoleh harkat dan martabat, sehingga nantinya dalam berumah tangga tak lagi harus menggantungkan hidupnya kepada sang suami.

0 komentar