Duh, Konyol! 19 Alasan Remaja Merokok

Alasan /Faktor Mengapa Remaja Merokok - Merokok menjadi masalah kesehatan utama yang begitu memprihatinkan saat ini, terutama di kalangan remaja. Padahal, saya yakin jika kebanyakan orang atau sebagian besar orang tahu jika merokok itu buruk untuk kesehatan, namun malah kian banyak orang yang melakukannya.

Merokok menjadi gaya hidup populer di kalangan siswa dan menjadi hal yang biasa dilakukan di kalangan remaja. Bahkan, anak-anak SMA/SMK atau bahkan SMP dan di bawahnya juga banyak meniru gaya hidup atau tingkah laku yang buruk ini.

Merokok dari segi apapun memang tidak ada baiknya. Remaja yang cenderung sebagai perokok aktif bisa menimbulkan begitu banyak masalah dan berakibat parah untuk kesehatan, psikologis, hingga bahkan terhadap masa depannya.

Alasan Remaja Merokok

Alasan Remaja Merokok

1. Meniru Orang Dewasa

Melihat orang yang jauh lebih besar darinya merokok, bisa membuat remaja untuk ikut serta terpengaruh dan ingin melakukan hal yang senada, sehingga hal ini menjadi suatu kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan.

2. Sikap Ingin Tahu yang Tinggi

Di usia remaja atau di usia yang memang rawan, pasti memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka selalu ingin tahu bagaimana hal itu bisa berguna bagi dirinya atau malah justru sebaliknya dan mereka menunjukkan sikap keingintahuan tersebut dengan cara melakukan suatu percobaan secara langsung.

3. Efek dari Adiktif Nikotin

Senyawa utama yang terdapat atau ditemukan di tembakau yakni zat adiktif, nikotin dan yang lain sebagainya menjadikan suatu kecanduan. Setelah remaja mulai merokok, mereka selalu merasa ketagihan guna melanjutkan kebiasaannya sehingga sangat sulit untuk menghentikan efek tersebut.

4. Merasa Dirinya Hebat

Kebanyakan bagi remaja laki-laki dan perempuan menganggap jika rokok sebagai salah satu cara, sehingga mereka bisa terlihat lebih hebat dan lebih keren. Padahal, dengan hal yang seperti ini merupakan keyakinan yang salah.

5. Memiliki Keluarga atau Kerabat Dekat yang Merokok

Karena memang, seorang anak dari kecil hingga dewasa mengenai apa itu normal dan dewasa, dengan cara mencontoh orang-orang terdekatnya. Anak juga akan tahu jika merokok bisa mengurangi beban dan membuat tubuh menjadi rileks tanpa harus diberi tahu dengan melihat gerak-gerik dan ekspresi saat Anda merokok.

6. Tekanan dari Teman Sebaya

Banyak anak remaja yang masih sekolah sudah merokok karena berusaha untuk menjadi bagian dari suatu komunitas pertemanan. Banyak dari mereka berpikir dengan merokok, mereka akan dikagumi oleh teman-temannya. Bahkan, hal konyol sekalipun dengan merokok, bisa terlihat lebih gaul dan keren.

7. Bukti Kebebasan Anak

Pemikiran seperti ini sebenarnya umum terjadi di Indonesia. Dengan merokok, mereka berusaha untuk memperlihatkan jika mereka sudah membuat keputusan yang menurut mereka itu dewasa. Namun, jika mereka sering membuat keputusan dewasa, maka lama kelamaan akan berontak terhadap orang tuanya.

8. Semua Orang Merokok, Kenapa Saya Tidak?

Itu menjadi suatu pemahaman yang biasanya dipercaya oleh para remaja. Adanya pemahaman tersebut biasanya hadir melalui teman atau dengan melihat lingkungan sekitar yang bisa jadi mayoritasnya adalah para perokok.

9. Iklan Rokok yang Sudah Semakin Merajalela

Banyak iklan rokok di berbagai macam media massa ataupun media elektronik yang sudah menanamkan jika merokok itu adalah hal yang keren dan gaul. Bahkan, peringatan yang diteruskan melalui setiap kemasan rokok atau di akhir iklan, sama saja tak mampu menghentikan pertambahan anggota perokok di Indonesia.

10. Adanya Masalah Keluarga

Seorang remaja yang memiliki kondisi keluarga tidak baik, cenderung stres memikirkan banyak hal, untuk bisa melampiaskannya, biasanya remaja akan melakukan hal yang kurang baik seperti contohnya dengan cara merokok.

11. Menganggap Rokok Bisa Meningkatkan Kemampuan

Banyak remaja yang menjadi perokok dengan penuh yakin yang salah jika merokok bisa meningkatkan akdemik, maka banyak remaja yang mana masih duduk di bangku sekolah merokok. Persepsi salah ini juga bisa ditimbulkan akibat dari iklan rokok.

12. Agar Terlihat Lebih Bergaya di Depan Lawan Jenis

Dengan merokok, para remaja menganggap jika dirinya jauh lebih bergaya sehingga menurutnya lebih mudah untuk merayu lawan jenis. Padahal, wanita malah suka dengan pria yang tidak merokok, karena asapnya yang sangat mengganggu.

13. Kurang Kerjaan atau Kurang Kesibukan

Saat kamu merasa kurang kerjaan, maka tentu pikiran akan melayang ke mana-mana dan bisa merasakan bosan sendiri. Keadaan yang terjadi seperti ini bisa memancing remaja untuk mengisap rokok.

14. Pergaulan yang Buruk

Teman-teman yang mengajak untuk merokok dan tawaran ini sangat sulit untuk ditolak. Jadi, dalam hal ini, siapa yang harus disalahkan? Lingkungan dan pergaulan yang buruk.

15. Bosan Menunggu Sesuatu

Menunggu memang bukanlah hal yang mudah. Pekerjaan yang satu ini membutuhkan kesabaran tinggi sehingga tidak timbul bosan. Bosan yang terjadi adalah awal untuk mengundang seseorang melakukan sesuatu seperti merokok. Padahal, masih banyak hal menarik dan positif yang bisa dilakukan saat menunggu sesuatu.

16. Pelarian dari Stres

Hidup tentu penuh dengan masalah. Apabila terlalu memikirkan persoalan yang secara terus-menerus muncul, bisa membuat otak menjadi lebih penat, sakit kepala dan pusing sendiri. Maka, untuk menghilangkannya, remaja akan mencoba untuk mencari kesenangan lewat batang rokok yang sudah tersedia.

17. Merasa Lebih Percaya Diri saat Merokok

Pendapat seperti ini sebenarnya hanya suatu spekulasi yang salah, namun dibiasakan dan hingga pada akhirnya, terbentuk pula mindset atau pemikiran yang salah. Melakukan pelarian dengan merokok agar terlihat lebih santai, sebenarnya sama sekali tidak memberikan manfaat apapun.

18. Sudah Terlanjur Candu dan Sulit untuk Berhenti

Zat kimia rokok menumpuk di dalam tubuh dan syaraf. Memang, adanya keadaan ini di awal akan terasa lebih nikmat. Lama-kelamaan, kenikmatan itu memendek karena terbiasa. Nikotin yang sudah menumpuk pada syarat bisa membuat tekanan mental yang pada akhirnya bisa membuat diri Anda untuk menghisapnya lagi dan lagi.

19. Memainkan Asap Rokok

Sekarang, merokok tidak hanya menjadi trend melainkan sudah berubah menjadi gaya hidup. Bahkan, remaja sekarang terpikat dengan rokok atas asap yang bisa dimainkan ke dalam berbagai bentuk. Haduh, ada-ada saja!

0 komentar